Salam semua… Kembali saya memposting sebuah artikel. Kali ini saya akan membahas mengenai baterai yang biasa digunakan dalam smartphone. Saya yakin saat sobat membeli smartphone baru salah satu hal yang patut perhitungkan adalah besarnya kapasitas baterai, lalu apakah baterai itu removable (bisa dilepas) atau non-removable (tertanam).
Baterai memang merupakan salah satu komponen terpenting sebagai sumber tenaga pada gadget kita. Saat ini ada dua tipe baterai yang biasa digunakan pada perangkat elektronik khususnya smartphone, yaitu Lithium-Ion (Li-Ion) dan Lithium-Polymer (Li-Po). Lalu apa perbedaan dari kedua jenis baterai tersebut?... Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis baterai tersebut?...
Lithium-Ion (Li-Ion)
Baterai Li-Ion mulai dikembangkan sejak tahun 1912, namun baru menjadi popular ketika diadopsi oleh Sony pada tahun 1991. Baterai ini menggunakan elektroda positif (kobalt lithium oksida, lithium besi fosfat, atau lithium mangan oksida), elektroda negatif (grafit), dan elektrolit (etilen karbonat, dietil karbonat). Elektrolit tersebut disimpan dalam pelarut organic diantara elektroda. Seluruh baterai terikat erat oleh lapisan (casing) logam. Rangkaian perlindungan juga ditambahkan untuk mengatur level tegangan dan arus dalam batas aman. Umumnya baterai jenis Li-Ion bersifat Removable, artinya baterai jenis ini dapat dengan mudah dilepas tanpa membutuhkan bantuan alat maupun teknisi.
Kelebihan baterai Li-Ion
- Memiliki kepadatan energi yang tinggi.
- Biaya produksi dan harga lebih murah dibandingkan baterai jenis Li-Po
- Perawatan mudah karean umumnya bersifat removable.
- Mudah didapatkan di toko accessories gadget.
Kekurangan baterai Li-Ion
- Suhu panas yang tinggi akan menyebabkan baterai terbakar atau meledak.
- Jika siklus pengisian semakin sedikit, daya tahan baterai juga akan menurun.
- Cenderung lebih berat dari baterai jenis Li-Po.
- Semakin besar kapasitas energi, maka semakin besar pula ukuran baterai.
Lithium-Polymer (Li-Po)
Baterai Li-Po mulai dikembangkan sejak tahun 1970-an. Desain pertama mereka merupakan elektrolit polimer padat kering yang menyerupai film plastik. Oleh karenanya jenis baterai ini biasanya dapat ditemukan pada smartphone yang memiliki body tipis. Baterai jenis Li-Po pada dasarnya memiliki komponen yang sama dengan baterai jenis Li-Ion. Perbedaan utama terletak pada bahan pemisah (bagian dimana ion bergerak diantara elektroda) yang terbuat dari polimer mikro-pori yang dilapisi gel elektrolit. Dalam hal ini separator juga bertindak sebagai katalis dalam proses kimia secara keseluruhan. Umumnya baterai jenis Li-Po bersifat non-removable, artinya baterai jenis ini tidak akan bisa dilepas apabila tidak menggunakan alat atau teknisi khusus. Namun ada sedikit smartphone dengan baterai jenis Li-Po yang dapat dilepas layaknya baterai jenis Li-Ion.
Kelebihan baterai Li-Po
- Memiliki bentuk tipis dan fkelsibel serta bobot yang ringan, sehingga dapat dibentuk sesuai kebutuhan.
- Lebih tahan lama Karena tingkat self discharge sangat rendah.
- Karena bersifat liquid (cair) biasanya proses pengisiannya lebih cepat dari baterai jenis Li-Ion
- Lebih aman Karena resiko kebocoran elektrolit sangat rendah
Kekurangan baterai Li-Po
- Harga lebih mahal
- Sulit didapatkan di pasaran
- Daya tamping relative lebih rendah dari baterai jenis Li-Ion
- Perawatan lebih sulit karena umunya bersifat non-removable.
Setelah mengetahui perbedaan, kelebihan dan kekurangan kedua jenis baterai tersebut, alangkah baiknya dalam memilih smartphone baru sobat tidak hanya memperhatikan kapasitas baterai namun juga dapat memilih jenis baterai mana yang lebih cocok untuk kebutuhan sobat dalam menggunakan smartphone.
Okelah, sampai disini dulu artikel kali ini… Semoga bermanfaat… Thanks…